Kertas, gambar: smithdrafting.com |
Maka tak heran, kertas menjadi bagian keseharian yang tak bisa terlepaskan. Lalu dari manakah kertas berasal? Sama halnya dengan tisu kertas dibuat dari sebatang kayu. Kayu memiliki serat halus yang disebut selulosa. Serat tersebutlah yang menjadi bahan utama dari kertas dan tisu yang sering kita pakai.
Sejarah Kertas
Peradaban Mesir Kuno menggunakan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini dimulai pada peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ke tangan orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi di mana para tawanan-tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia. informasi dari wikipedia
Cara Pembuatan kertas
Dalam proses pembuatan kertas, benang-benang selulosa dipisahkan terlebih dahulu hingga menjadi bubur kertas. Berikut ini langkah-langkahnya; seperti di kutip dari kidnesia.com
- Modern ini, kertas dibuat dari kayu yang sebelumnya dipilih dan ditebang secara bijak, kemudian didiamkan beberapa bulan untuk menjaga kelembaban kayu.
- Kemudian kayu yang sudah lama didiamkan tersebut dikupas kulitnya dan dipotong-potong menjadi ukuran lebih kecil.
- Kayu dirajang menjadi serpih sebesar kotak korek api, kemudian dimasukkan ke dalam tangki raksasa yang disebut pencerna.
- Di dalam alat ini kayu diberi tekanan dan panas. Beberapa jam kemudian kayu berubah menjadi bahan lunak seperti kapas. Inilah yang disebut bubur kertas atau pulp.
- Setelah keluar dari pencerna, bubur kertas dicampur air. Bubur dengan kadar air 90% ini kemudian dilewatkan pada mesin yang disebut kotak kepala.
- Kotak kepala membentangkan bubur kertas yang berair itu di atas sebuah ayakan bergerak yang disebut kawat. Sewaktu gilingan menekan bubur kertas ke kawat, sekitar 98% airnya terperas keluar.
- Serangkaian gilingan lain kemudian mengeluarkan hampir seluruh sisa air dari kertas yang mengering itu. Kini hanya tinggal sedikit sekali molekul air yang ada.
- Kertas yang baru saja terbentuk dilewatkan pada silinder tambahan yang dipanaskan dari dalam. Nah silinder ini akan mengeluarkan air lagi dari kertas yang berjalan.
- Serat selulosa kini telah menjadi jalinan yang saling terkait. Gelendong besar yang disebut penggulung mengumpulkan kertas menjadi gulungan raksasa.
- Gulungan ini kemudian dipotong menjadi gulungan-gulungan kecil atau lembaran dan dikirim ke luar dari pabrik.
Mari kita cek proses pembuatannya secara real dari video menarik di bawah ini:
Menarik bukan? Kertas diproses melalui teknologi canggih yang memerlukan beragam jenis mesin khusus pembuat kertas dr proses penggilingan hingga berakhir menjadi lembaran kertas siap pakai.
Karena kertas terbuat dari kayu, apakah memberikan masalah bagi kelestarian hutan? Jawabannya bisa jadi. Jika perusahaan kertas dan tisu tidak bertanggung jawab pada pelestarian hutan, seperti melakukan tebang pilih, penenaman kembali maka yag terjadi hutan akan semakin gundul. Namun jika mereka bertanggung jawab tentu hutan tetap terjaga.
Meski pada kenyataannya penggundulan hutan lebih cepat dibandingkan menghijaukan kembali hutan. Karena pohon memerlukan waktu bertahun-tahun untuk kembali berdiri kokoh menjulang tinggi. Sehingga global warming sedikit dipengaruhi pula oleh pembuatan kertas.
Apa yang harus kita lakukan? Banyak cara memang, jika kita tidak ingin atau tidak sempat mendaur ulang kertas, maka sebaiknya kita menghemat penggunaan kertas dan tisu. Hal tersebut adalah solusi paling sederhana yang bisa dilakukan.
Berkenaan daur ulang kertas, banyak cara dan metode yang bisa dilakukan seperti daur ulang kertas sisa kertas kerja yang terpakai, atau bahkan koran yang sudah lama tidak terpakai. Seperti ditunjukkan pada link ini.
Ataupun jika, kita sempat meluangkan waktu banyak dalam eksperimen membuat kertas dari sisa rumput hijau yang kita cukur, bisa mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan kertas sisa rumput, pada link ini.
Semoga menambah wawasan dan selamat mencoba mendaur ulang kertas.