Sejak lama, video-video game yang berbau kekerasan dan perkelahian dianggap sebagai salah satu faktor yang membuat anak-anak menjadi lebih nakal. Namun, penelitian ilmuwan Universitas Oxford, Inggris, membuktikan bahwa hal itu tidak sepenuhnya benar.
Ilmuwan telah menemukan fakta mengejutkan di mana ada satu faktor lain yang menyebabkan anak-anak menjadi nakal setelah bermain game, yakni durasi atau berapa lama mereka memainkan game tersebut.
Anak-anak yang memainkan game yang tidak mengandung banyak kekerasan sekalipun, bisa berubah menjadi lebih hiperaktif, kerap berkelahi, dan lebih jahil di sekolah. Nah, mereka biasanya adalah anak-anak yang bermain game lebih dari tiga jam dalam sehari.
Oleh karena itu, ilmuwan Universitas Oxford menyatakan bila hal utama yang harus diwaspadai oleh orang tua bukan hanya jenis video game, tetapi juga waktu yang dihabiskan.
Untungnya, penelitian tersebut tidak ditemukan adanya hubungan antara game-game penuh kekerasan dengan kenakalan anak-anak dan prestasi akademik mereka di sekolah.
"Meskipun ada hubungan antara game dan perkembangan sikap anak-anak, kita tidak bisa mengatakan bila game menimbulkan sikap baik atau buruk pada anak-anak. Namun, kecil kemungkinan game bisa beresiko bagi mereka," ungkap Dr. Andy Przybylski, ilmuwan Universitas Oxford, Daily Mail (31/03).
Menariknya, anak-anak yang aktif memainkan game tertentu dengan durasi yang dibatasi bisa berdampak positif bagi perkembangan mental anak-anak. Misalnya, seorang anak yang memainkan video game berjenis pertempuran dalam tim terbukti memiliki masalah perasaan yang lebih sedikit dengan teman-teman mereka.
source : merdeka.com