Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) Roy Sparringa, M.App.Sc menyebut tempe sebagai makanan paling ajaib. Bayangkan, melalui proses yang sedikit 'menjijikan', masyarakat tetap saja gemar menyantapnya dan tak keracunan.
"Membuatnya saja kadang diinjak-injak, kan? Tapi tidak pernah membuat orang jadi keracunan," kata Kepala BPOM-RI, Dr. Ir. Roy Sparringa, M.App.Sc dalam diskusi bertajuk `Pangan Aman Bersama Keluarga Cerdas' di Gedung C, BPOM RI, Jl. Percetakan Negara, Jakarta, seperti dilansir liputan6.com, Kamis (9/4/2015)
Meski diinjak, lanjut Roy, proses pembuatan tempe melalui jalan direndam terlebih dahulu. "Saat proses itu, tumbuhlah asam lakak, sehingga patogen tidak tumbuh di sana," kata Roy.
Roy menerangkan, tidak pernah ada makanan fermentasi seaktif tempe. Walaupun jumlah mikroba di 1 gram tempe miliaran, tetap saja tidak berbahaya.
"Ajaibnya lagi, tempe merupakan makanan yang tinggi vitamin B12 yang tidak ada di sayuran. Makanya, cocok sekali disantap sama mereka yang vegetarian. Vegetarian kan biasanya kekurangan vitamin B12," kata Roy menekankan
Meski diinjak, lanjut Roy, proses pembuatan tempe melalui jalan direndam terlebih dahulu. "Saat proses itu, tumbuhlah asam lakak, sehingga patogen tidak tumbuh di sana," kata Roy.
Roy menerangkan, tidak pernah ada makanan fermentasi seaktif tempe. Walaupun jumlah mikroba di 1 gram tempe miliaran, tetap saja tidak berbahaya.
"Ajaibnya lagi, tempe merupakan makanan yang tinggi vitamin B12 yang tidak ada di sayuran. Makanya, cocok sekali disantap sama mereka yang vegetarian. Vegetarian kan biasanya kekurangan vitamin B12," kata Roy menekankan