Cara berjalan seseorang ternyata bisa mendeteksi kesehatan. Dilansir Times of India, Rabu 3 Juni 2015, menurut para ahli, berjalan tidak hanya melibatkan gerakan kaki melainkan juga menghubungkan beberapa bagian tubuh lainnya termasuk lengan, punggung, pinggul, lutut, betis dan paha belakang.
Untuk mengetahui bagaimana cara menilai kesehatan dengan langkah kaki, berikut jabarannya.
1. Jalan begetar : otot betis kaku
Saat berjalan, otot betis akan bekerja mendorong tubuh ke depan. Namun, jika otot betis kaku, jalan Anda perlu ditopang.
Seorang konsultan mobilitas, Chaitanya Shah, mengatakan, otot betis yang kaku bisa terjadi karena kesalahan mendarat, menggunakan sepatu hak tinggi, atau peregangan yang tidak teratur saat sebelum dan setelah berolahraga.
2. Jalan datar : kelainan bentuk tulang kaki
Cara jalan datar adalah kondisi di mana Anda tidak dapat menekan jari-jari kaki setelah mendarat menapak tanah. Jika begitu, ada kemungkinan Anda menderita kelainan bentuk tulang kaki. Penyakit ini muncul ketika aliran darah pada sendi tidak merata saat penurunan berat badan.
3. Langkah pendek : keram paha
Ketika kaki bersentuhan dengan tanah, lutut harus berada dalam garis lurus dengan paha dan tulang kering. Jika otot paha keram, maka lutut akan menekuk saat berjalan, dan mengurangi jarak normal langkah Anda.
Menurut Dr Dilip Nadkarni, konsultan kedokteran olahraga, keram pada paha terjadi karena terlalu lama dalam posisi duduk.
4. Langkah seperti meghentak tanah: masalah neurologi
Saat berjalan, otak mengendalikan Anda untuk melangkah maju, otak mengirim dan menerima ribuan pesan melalui tulang belakang ke ujung saraf yang terletak di telapak kaki.
Menurut Nadkarni, seorang ahli ilmu neorologi mengatakan, cara berjalan yang benar bisa diketahui dari suara langkah. Suara pendaratan kaki yang lembut, menunjukkan kondisi lutut dan otak yang sehat.
Untuk mengetahui bagaimana cara menilai kesehatan dengan langkah kaki, berikut jabarannya.
1. Jalan begetar : otot betis kaku
Saat berjalan, otot betis akan bekerja mendorong tubuh ke depan. Namun, jika otot betis kaku, jalan Anda perlu ditopang.
Seorang konsultan mobilitas, Chaitanya Shah, mengatakan, otot betis yang kaku bisa terjadi karena kesalahan mendarat, menggunakan sepatu hak tinggi, atau peregangan yang tidak teratur saat sebelum dan setelah berolahraga.
2. Jalan datar : kelainan bentuk tulang kaki
Cara jalan datar adalah kondisi di mana Anda tidak dapat menekan jari-jari kaki setelah mendarat menapak tanah. Jika begitu, ada kemungkinan Anda menderita kelainan bentuk tulang kaki. Penyakit ini muncul ketika aliran darah pada sendi tidak merata saat penurunan berat badan.
3. Langkah pendek : keram paha
Ketika kaki bersentuhan dengan tanah, lutut harus berada dalam garis lurus dengan paha dan tulang kering. Jika otot paha keram, maka lutut akan menekuk saat berjalan, dan mengurangi jarak normal langkah Anda.
Menurut Dr Dilip Nadkarni, konsultan kedokteran olahraga, keram pada paha terjadi karena terlalu lama dalam posisi duduk.
4. Langkah seperti meghentak tanah: masalah neurologi
Saat berjalan, otak mengendalikan Anda untuk melangkah maju, otak mengirim dan menerima ribuan pesan melalui tulang belakang ke ujung saraf yang terletak di telapak kaki.
Menurut Nadkarni, seorang ahli ilmu neorologi mengatakan, cara berjalan yang benar bisa diketahui dari suara langkah. Suara pendaratan kaki yang lembut, menunjukkan kondisi lutut dan otak yang sehat.
source : Tempo.co
